Stasiun Tugu Yogyakarta yang merupakan salah satu Bangunan Cagar Budaya (BCB) rencananya bakal direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan, perkantoran, dan area parkir. Pembangunan paling lambat akan dimulai tahun 2012 dan ditargetkan selesai pada 2014 mendatang.
Rencana revitalisasi ini dilakukan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) oleh Pemerintah Provinsi DIY bersama Pemerintah Kota Yogyakarta dan PT Kereta Api Indonesia di Kantor Gubernur DIY Kompleks Kepatihan, Senin (10/9).
Dirut PT KA Ignasius Johan mengatakan pengembangan kawasan tugu yang terintegrasi dengan Malioboro tersebut tidak mengubah bangunan stasiun sebagai BCB. "Dimaksudkan untuk meningkatkan layanan pada pengguna jasa kereta api yang berasal dari berbagai daerah," katanya. Ia juga menyebutkan bahwa pertumbuhan penumpang jasa kereta api naik sekitar 10 hingga 17 persen tiap tahunnya.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X pun sependapat bila revitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan intensitas pemanfaatan lahan. Setidaknya, kata Sultan, revitalisasi ini mencakup tiga substansi dasar, yakni perwujudan sumber daya, prospek ke depan, dan asas kemanfaataan. “Untuk mencapai ketiga substansi dasar tersebut, studi kelayakan perlu dilakukan. Dalam 12 bulan ke depan diharapkan tim sudah menghasilkan prastudi kelayakan yang memadai,” papar Sultan.
Kepala Stasiun Tugu Yogyakarta, Asdo Artrivianto menambahkan, revitalisasi stasiun Tugu ini akan meliputi dua titik. Kawasan atas akan dibuat area parkir yang bisa menampung sekitar 1.800 kendaraan roda empat. Untuk kawasan atas akan dimanfaatkan untuk meeting point kawasan perkantoran dan pusat perbelanjaan.