Masyarakat dunia mungkin akan mengingat bahwa tahun 2012 sebagai tahun dengan perubahan cuaca yang sangat ekstrim. Kekeringan, banjir dan cuaca dingin yang mematikan melanda beberapa wilayah di belahan dunia.
Akhir-akhir ini, China mengalami musim dingin terparah sejak 30 tahun silam. Tak hanya Cina, Brazil juga dicengkeram cuaca panas yang mengerikan. Sementara Timur Rusia diselimuti cuaca dingin membeku minus 50 derajat celsius, dan terus menurun.
Kebakaran hutan mengamuk di wilayah Australia, akibat dari gelombang panas yang dahsyat. Di Pakistan genangan banjir tak terduga terjadi pada bulan September. Badai hujan, salju dan banjir melanda Timur Tengah.
Menurut Omar Baddour, kepala Divisi Aplikasi Manajemen Data di Organisasi Meteorologi Dunia, di Jenewa, "setiap tahun di beberapa negara terjadi cuaca yang ekstrim, tapi hal tersebut menjadi hal yang tidak biasa ketika peristiwa ekstrim tersebut banyak terjadi di seluruh dunia sekaligus," tuturnya seperti dilansir laman NYTimes Sabtu (12/01/2013).
"Gelombang panas di Australia, banjir di Inggris, dan yang terbaru adalah banjir dan badai salju yang meluas di Timur Tengah, ini menjadi tahun terparah terkait bencana cuaca ekstrim," pungkasnya.