JAKARTA, menits.com Keputusan Presiden Susilo Bambang Yudoyono yang menandatangi Peraturan Pemerintah tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Tembakau bagi Kesehatan dinilai akan matikan ribuan petani tembakau. Merekapun mengancam akan golput dan tidak membayar pajak.
Koordinator Koalisi Penyelamatan Kretek (KNPK) Zulvan Kurniawan menyatakan pengesahan RPP Tembakau tersebut jelas menyakiti hati ribuan petani tembakau. "PP tersebut adalah malapetaka bagi petani. Ribuan petani tembakau akan terancam kehidupannya,” ujar Zulvan kepada Menits.com, Sabtu, 12 Januari 2012.
Zulvan juga menyatakan, penesahan PP No 109/2012 adalah bukti bahwa pemerintahan ini lebih cenderung berpihak kepada asing dari pada ke rakyatnya sendiri. Karena menurutnya, PP tersebut tak lebih upaya untuk mematikan industri kretek nasional dan petani tembakau Indonesia.
Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Campurrejo, Musodik mengatakan, petani tembakau telah menyikapi sahnya RPP Tembakau itu dengan melakukan pembangkangan politik. Menurutnya, petani tembakau tidak akan membayar pajak dan tidak akan terlibat dalam pesta demokrasi dalam bentuk apapun.
"PP tersebut sudah menjadi malapetaka bagi petani. Kami akan melakukan pembangkangan politik. Tidak akan bayar pajak dan ikut serta dalam pemilu. Sikap ini kami buat tanpa ada tujuan lain kecuali memperjuangkan nasib petani tembakau dan sikap tersebut akan dilaksanakan hingga dicabut PP nomor 109/2012 oleh pemerintah," katanya.
Hari ini, ribuan petani tembakau melakukan protes di Temanggung, Jawa Tengah. Mereka membakar dua keranjang tembakau dan keranda sebagai gambaran bahwa petani tembakau akan mati. (AM)
sumber: menits.com
