Palestina mengadopsi taktik yang sering digunakan oleh para pemukim Yahudi yang mendirikan pos-pos liar di Tepi Barat, puluhan aktivis Palestina mendirikan tenda sejak hari Jumat di wilayah perbatasan Israel-Palestina di Tepi Barat yang dikenal dengan sebutan E1. Hingga hari ini Sabtu (12/01) mereka menyatakan akan tetap tinggal di wilayah tersebut.
Warga Palestina mengklaim bahwa E1, yang terletak di timur Yerusalem, sebagai bagian dari wilayah Palestina. Protes tersebut muncul setelah Israel mengumumkan rencana untuk membangun ribuan rumah untuk pemukiman warga Yahudi di wilayah E1. dikutip menits.com Buntutnya kemudian menyulut kemarahan kalangan internasional.
Menurut seorang juru bicara polisi Israel, Micky Rosenfeld, pihak militer Israel Jumat lalu memberikan peringatan kepada para demonstran bahwa mereka telah masuk wilayah E1 tanpa izin dan memerintahkan para demonstran untuk meninggalkan wilayah tersebut. Ia juga menegaskan kepada para demonstran untuk meninggalkan wilayah tersebut secara sukarela atau secara paksa.
Tetapi para pengunjuk rasa mengatakan bahwa mereka telah mengantisipasi tindakan pasukan keamanan Israel tersebut dan pihak pengacara mereka sedang mengajukan penundaan evakuasi ke Mahkamah Agung Israel sampai ada keputusan kongkrit untuk langkah tersebut.
dikutip menits.com Pimpinan demonstran mengatakan bahwa pengadilan telah memberikan waktu enam hari untuk menyelesaikan sengketa tersebut.
Sebelumnya, Israel berencana ingin membuka jalur antara Yerusalem Timur, yang telah direbut, dengan kota Adumim Maale yang terletak di luar E1.
dikutip menits.com "Kami menentang kebijakan Israel untuk perluasan pemukiman yang akan didirikan di wilayah kami," kata Muhammad Khatib, seorang anggota Veteran Pejuang Palestina. Desa Tepi Barat telah menjadi simbol perlawanan warga Palestina setelah melakukan protes dan memenangkan putusan di Mahkamah Agung Israel sejak 2007 lalu.
Ia menambahkan bahwa jika pasukan Israel datang untuk mengusir para pengunjuk rasa, "kami akan melawan dengan cara tanpa kekerasan." Sumber: TheNewYorkTimes. (SUL)
sumber : menits.com